Don't Show Again Yes, I would!

Trusmi dan Keindahan Batik Modern

Di tengah pesona budaya yang kaya, sebuah inovasi desain batik terbaru muncul dari desa Trusmi, yang kini dikenal sebagai pusat batik. Mengusung konsep “Trusmi,” yang berarti “terus bersemi,” desain ini tidak hanya memadukan keindahan alam dengan seni membatik, tetapi juga memperkuat pemberdayaan masyarakat lokal.

Desa Trusmi, yang terkenal dengan keragaman tumbuhan dan pepohonannya, telah menjadi simbol ketahanan. Dalam konteks ini, setiap karya batik yang dihasilkan bukan sekadar pakaian, tetapi juga representasi dari ekspresi budaya yang mendalam. Motif geometris yang terinspirasi oleh lingkungan sekitar menciptakan identitas unik bagi setiap produk, menegaskan hubungan antara budaya dan alam.

Seiring dengan perkembangan zaman, batik tidak lagi terjebak dalam tradisi. Sarung yang dulunya identik dengan adat kini bertransformasi menjadi fashion yang lebih modern. Menggunakan bahan wastra batik, sarung ini didesain dengan beragam gaya yang chic dan urban, dipadukan dengan jaket, outer, dan blazer. Transformasi ini menjadikan batik relevan di kalangan generasi muda yang ingin tampil stylish tanpa kehilangan identitas budaya.

Salah satu daya tarik utama dari koleksi ini adalah perhatian pada detail. Setiap produk dari brand Batik Wening, yang dipimpin oleh desainer Wening Angga W., S.Si, menampilkan elemen handmade seperti “Slashing Faux Chenille” dan sulam sashiko. Keunikan ini tidak hanya memperkaya nilai estetika, tetapi juga memberikan cerita di balik setiap karya.

Desainer Wening Angga berkomitmen untuk mengangkat warisan budaya Indonesia ke kancah internasional. Melalui koleksi ini ia berharap dapat memberikan ruang bagi tradisi batik untuk beradaptasi dan berkembang dalam gaya hidup modern, sembari tetap menghargai akar budaya yang telah ada.

Koleksi “Trusmi”  hadir dengan kategori modest wear dan ready to wear deluxe, mengedepankan gaya casual elegant. Setiap produk terbuat dari bahan berkualitas seperti katun, organza silk, dan linen, serta diproduksi dengan proses batik handmade. Warna-warna yang ditawarkan termasuk yellow (Ray Flower), grey, baby blue, dan navy (Future Desk), menciptakan tampilan yang modern dan stylish.

Dengan peluncuran “Trusmi,” diharapkan batik tidak hanya menjadi busana, tetapi juga medium untuk merayakan keberlanjutan dan kekayaan budaya Indonesia yang terus bersemi.

Share: