Ada sesuatu yang berbeda ketika melangkah masuk ke La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading pada akhir November 2025. Udara terasa lebih hangat, bukan karena keramaian pengunjung, melainkan karena sebuah perayaan yang penuh cerita 50 tahun Summarecon, dirayakan melalui sebuah ruang ekshibisi yang diberi nama Summarecon Discovery. Bukan sekadar galeri, melainkan perjalanan panjang selama lima dekade yang dituturkan lewat arsip, visual, memori kolektif, dan visi masa depan.
Sejak tanggal 28 November, pintu ruang ini terbuka untuk siapa pun yang ingin menelusuri bagaimana sebuah gagasan berkembang menjadi kota, sembilan kawasan terpadu yang kini hidup dengan denyut warganya. Semua dimulai dari langkah pertama Soetjipto Nagaria, sang pendiri, yang pada tahun 1975 mengambil keputusan besar untuk mengembangkan lahan seluas 10 hektare di Kelapa Gading. Hari ini, langkah itu bercabang menjadi kota yang “Aman, Nyaman, dan Lengkap”, seperti yang selalu menjadi prinsip Summarecon.
Di dalam ruang ekshibisi, cerita itu mengalir lewat dua belas zona yang saling tersambung layaknya bab dalam sebuah novel visual. Pengunjung disambut mural besar di Foyer, sebuah kaleidoskop ikon Summarecon yang membungkus ruko, sekolah, mall, hingga ruang komunitas, seolah berkata bahwa setiap bangunan punya wajah dan cerita. Lalu, di Discovery of Life, audiovisual enam menit diputar dengan emosi yang pelan-pelan menghangatkan dada; potongan kontribusi perusahaan yang bukan hanya membangun gedung, tapi juga membangun kehidupan.

Waktu berjalan lebih lambat saat melintasi Timeline, rekaman perjalanan 50 tahun yang menuntun mata dan langkah. Di sini, pengunjung bisa melihat simbol-simbol yang menggambarkan visi Summarecon sebagai pengembang kota terpadu, lengkap dengan animasi yang menyampaikan bagaimana sebuah kawasan hidup dari struktur, ruang, dan manusia di dalamnya. Lalu muncul Our Breakthrough, zona yang memperlihatkan inovasi demi inovasi: dari Summarecon Mall Kelapa Gading hingga Villaggio Outlet, dari konsep Condovilla hingga sistem Tata Air Mandiri yang menjaga kota tetap bernapas.
Di salah satu sudut yang lebih personal, zona Our Founder menghadirkan kisah keluarga, nilai hidup, dan kontribusi Soetjipto Nagaria dalam bidang Pendidikan, hangat, sederhana, dan mengingatkan pengunjung bahwa sebuah kota tidak lahir dari beton, tetapi dari visi seorang manusia. Tepat setelahnya, Lights of Life menampilkan karya sosial dan lingkungan yang telah dijalankan Summarecon selama puluhan tahun, sebuah pengingat bahwa keberlanjutan dibangun dari kepedulian.
Ruang lain menghadirkan momen refleksi, seperti CARING yang dipenuhi instalasi maskot interaktif, atau Time of Endurance yang membawa pengunjung kembali pada krisis 1998, banjir 2007, dan pandemi Covid-19, fase sulit yang justru menempa ketangguhan perusahaan. Ada pula A City of Million Culinary, zona yang membuat siapa pun rindu makanan Kota Sejuta Kuliner, lengkap dengan miniatur ruko, dapur, dan artefak restoran. Sementara Tales of The People menyajikan simpul paling manusiawi: kisah warga dan karyawan Summarecon yang mungkin tidak masuk headline, namun justru menjadi denyut sebenarnya dari sebuah kota.

Langkah pun akhirnya tiba di Wonderful Future, ruangan yang terasa seperti jendela waktu. Di sini, masa depan diproyeksikan dengan optimisme, TOD baru, hunian berkelanjutan, fasilitas kelas internasional, hingga gagasan besar tentang Human Flourishing. Seolah mengingatkan bahwa perjalanan 50 tahun bukanlah garis akhir, melainkan titik lanjut untuk bab yang lebih besar.
Sebelum keluar, pengunjung dapat membawa pulang memorabilia di area Shop, seakan satu potongan kecil sejarah bisa ikut dibawa pulang. Semuanya terbuka bagi publik, Selasa hingga Minggu pukul 11.30–20.00 WIB, tanpa biaya masuk. Tinggal melakukan registrasi online dan bila perlu, tur dipandu langsung oleh Duta Summarecon.
Summarecon Discovery bukan hanya perayaan usia, ini adalah museum pengalaman, ruang belajar, dan penghormatan pada kerja panjang banyak tangan. Lima puluh tahun dirangkum menjadi perjalanan yang bisa disentuh, dilihat, dan dikenang. Dan seperti sebuah kota yang terus bernapas, kisahnya belum selesai. Mungkin baru saja dimulai.






