Don't Show Again Yes, I would!

Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan yang Sering Tak Terasa

Glaukoma merupakan salah satu gangguan mata serius yang bisa menyebabkan kebutaan permanen. Penyakit ini menyerang saraf optik, bagian penting yang bertugas mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Kerusakan pada saraf ini biasanya terjadi secara perlahan dan sering kali tidak disadari, hingga penglihatan mulai menghilang.

Apa yang Terjadi pada Mata Saat Terkena Glaukoma?

Di dalam mata, ada cairan yang disebut aqueous humor. Cairan ini mengalir melalui sistem sirkulasi kecil dan keluar lewat saluran khusus. Jika aliran ini terganggu, misalnya karena penyumbatan, tekanan dalam bola mata (disebut tekanan intraokular) akan meningkat. Lama kelamaan, tekanan ini bisa merusak serat halus pada saraf optik.

Jenis-Jenisnya

Glaukoma tidak hanya satu penyakit, melainkan sekelompok kondisi dengan penyebab dan gejala yang berbeda. Beberapa tipe yang paling umum antara lain:

  1. Glaukoma Sudut Terbuka (kronis)

Jenis ini berkembang perlahan dan tanpa gejala. Umumnya terjadi karena penyumbatan ringan dalam saluran aliran cairan. Faktor genetik sering kali berperan besar.

  • Glaukoma Sudut Tertutup (akut)

Terjadi secara mendadak ketika saluran cairan tiba-tiba tertutup. Ini kondisi darurat karena menyebabkan nyeri hebat, penglihatan kabur, dan gejala lain yang sangat mengganggu.

  • Glaukoma Kongenital (bawaan)

Muncul sejak bayi lahir karena kelainan pada perkembangan saluran cairan di dalam mata saat masih dalam kandungan.

  • Glaukoma Sekunder

Disebabkan oleh kondisi lain seperti efek samping obat (misalnya steroid), peradangan mata, atau penyakit sistemik.

Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai

Gejala tergantung jenisnya:

  1. Sudut terbuka: Sering kali tidak ada keluhan hingga penglihatan sisi mulai menyempit (seperti melihat dari terowongan).
  • Sudut tertutup:
  • Rasa nyeri hebat pada satu mata
  • Penglihatan tiba-tiba buram
  • Mual dan muntah
  • Lingkaran cahaya seperti pelangi saat melihat cahaya
  • Mata merah dan terasa penuh
  • Kongenital (pada bayi):
  • Bola mata tampak lebih besar dari normal
  • Sering mengeluarkan air mata
  • Tak tahan Cahaya
  • Bagian depan mata terlihat buram

Bagaimana Glaukoma Didiagnosis?

Karena bisa berkembang tanpa gejala, pemeriksaan mata rutin sangat penting, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan oleh dokter mata meliputi:

  • Tonometri untuk mengukur tekanan bola mata
  • Gonioskopi untuk melihat saluran cairan
  • Pemeriksaan saraf optik lewat imaging
  • Pemeriksaan lapang pandang untuk mengetahui area yang sudah terkena
  • Pemeriksaan tajam penglihatan dan retina
  • Slit lamp untuk melihat struktur mata secara rinci

Menariknya, sekitar 1 dari 4 penderita memiliki tekanan bola mata yang normal, kondisi ini disebut glaukoma tekanan normal, sehingga pemeriksaan menyeluruh tetap penting.

Bagaimana Penanganannya?

Hingga kini, kerusakan akibat glaukoma tidak bisa dipulihkan. Namun, penanganan dini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut. Tujuan utama pengobatan adalah menurunkan tekanan bola mata, baik dengan:

  • Obat tetes mata khusus
  • Obat oral (minum)
  • Prosedur laser
  • Operasi mata

Jenis pengobatan akan disesuaikan dengan tipe glaukoma dan tingkat keparahannya.

Bisa Dicegah?

Sayangnya, glaukoma sudut terbuka tidak bisa dicegah secara total. Tapi kabar baiknya, deteksi dini dan penanganan cepat dapat membantu mencegah kerusakan saraf optik yang lebih parah.

Penyakit ini sering dijuluki sebagai “pencuri penglihatan dalam diam” karena berkembang tanpa gejala jelas. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan permanen. Jangan tunggu sampai penglihatan mulai terganggu, rutinlah memeriksakan mata, apalagi jika kamu memiliki faktor risiko seperti usia lanjut atau riwayat keluarga dengan glaukoma.

Melindungi penglihatan adalah investasi jangka panjang. Mata hanya sepasang, jaga baik-baik sebelum terlambat.

Share: