Don't Show Again Yes, I would!

Dialog Inspiratif, Kisah Perempuan Indonesia yang Membara

Dewi Motik Pramono dan Nurhayati Subakat tampil bersama dalam sebuah dialog inspiratif di Galeri Demono Jakarta, mengangkat warisan budaya dan inovasi bisnis sebagai kekuatan perempuan Indonesia.

Pada Rabu, 13 Agustus 2025, Galeri Demono di kawasan Menteng, Jakarta, menjadi saksi pertemuan dua perempuan inspiratif Indonesia: Dewi Motik Pramono, seorang aktivis dan pelestari budaya, serta Nurhayati Subakat, pendiri sekaligus Komisaris Utama ParagonCorp. Mereka berbagi pengalaman dan pandangan dalam acara talkshow “Merdeka Tanpa Batas: Perempuan, Legacy, dan Cinta untuk Negeri” yang memadukan kekuatan budaya dan bisnis.

Momen ini menjadi ruang lintas generasi yang mengingatkan tentang pentingnya menjaga warisan budaya sekaligus mendorong semangat inovasi bisnis yang berkelas dunia. Diadakan tepat pada bulan kemerdekaan Indonesia dan didukung oleh Paragon-Wardah, acara ini mengajak perempuan Indonesia untuk menafsirkan kemerdekaan sebagai kebebasan berkreasi, bermimpi, dan meninggalkan warisan berharga bagi bangsa.

Nurhayati Subakat membagikan kisah suksesnya dalam membangun Paragon dari bisnis rumahan menjadi perusahaan kecantikan bertaraf global. Ia menegaskan bahwa percaya diri adalah kunci utama bagi perempuan untuk meraih potensi maksimal dalam berbagai peran hidupnya. “Banyak perempuan merasa kecil karena cara kita memandang diri sendiri. Padahal, perempuan memiliki kekuatan besar sebagai anak, ibu, istri, dan pemimpin,” ujarnya.

Selain itu, Nurhayati pun mengatakan, “Memulai kembali bukan berarti gagal. Justru dari situ saya menemukan makna baru dalam perjalanan hidup.”

Mengenai bisnisnya yang kini memiliki karyawan lebih dari 10.000, ia mengatakan, “Tantangan terbesar bukan hanya meninggalkan zona nyaman, tapi juga menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.”

Sementara itu, Dewi Motik yang dikenal luas atas dedikasinya dalam pelestarian budaya dan penggerakan sosial, mengajak perempuan agar tidak ragu berperan aktif. “Manfaatkan talenta yang dimiliki untuk berkarya, membangun jejaring, dan berbicara dengan percaya diri demi masa depan bangsa,” pesannya menginspirasi.

Dialog inspiratif ini menjadi rangkaian utama dari pameran “80 Kain Indonesia: Merayakan Warna-warni Warisan Nusantara” yang berlangsung sejak 1 hingga 31 Agustus 2025. Pameran menghadirkan koleksi kain dan batik dari koleksi pribadi Dewi Motik, termasuk karya-karya maestro batik Iwan Tirta yang telah dikumpulkan selama lebih dari lima dekade. Koleksi tersebut menjadi cerminan jembatan budaya yang melintasi masa, memperkuat nilai keindonesiaan.

Sejak dibuka pada Mei 2024, Galeri Demono telah berkembang menjadi ruang yang menampung berbagai ekspresi seni dan budaya Indonesia. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai museum, tapi juga sebagai katalisator bagi inovasi dan penguatan identitas bangsa. Dukungan Paragon-Wardah dalam acara ini merepresentasikan komitmen mereka dalam melestarikan budaya sekaligus memberdayakan perempuan melalui inovasi yang berkelanjutan.

Kisah sinergi antara Dewi Motik dan Nurhayati Subakat bagaikan dua warna benang yang merajut kain Nusantara, satu menjaga tradisi dan warisan budaya, satunya lagi membangun inovasi yang melampaui batas. Pameran “80 Kain Indonesia” masih terbuka untuk umum hingga 31 Agustus 2025 di Galeri Demono, menjadi undangan bagi siapa saja yang ingin merasakan kekayaan budaya sekaligus inspirasi bisnis dari perempuan Indonesia.

Share: