Don't Show Again Yes, I would!

SUMMER HOME, Inspirasi Rumah Liburan

Liburan, bisa kita ciptakan di rumah utama atau di rumah kedua. Konsep inilah yang di hadirkan pada pameran karya 12 desainer interior ternama yang tergabung dalam ID12 untuk ekshibisi dua tahunan ‘The Colours of Indonesia’ (TCOI). Tahun ini, selebrasi karya, pengalaman dan persahabatan mereka dituangkan dalam pameran bertema ‘SUMMER HOME’ di Main Atrium Senayan City, Jakarta, 1 – 14 September 2024.

“Tahun ini kita ambil tema ‘Summer Home’ karena memang tema ini yang selama ini belum pernah kita bikin,” kata Ary Juwono.

Demand rumah kedua, rumah berlibur, rumah untuk merefleksikan diri, bersantai, dan sebagainya memang banyak dicari dan teman-teman juga mulai banyak mendapatkan pesanan seperti itu,” kata Sammy Hendramianto menambahkan.

Nah, seperti apa karya 12 desainer tersebut? Yuk, kita keliling melihat karya mereka.

Agam Riadi

Masuk ke area pameran kita akan langsung disambut dengan foyer karya Agam Riadi.  Dalam karyanya kali ini, Agam  menampilkan interior ruangan yang berjudul Aviary Foyer & Living Room. Ia menghadirkan beberapa gaya dan elemen budaya dalam karyanya. Barisan jendela dengan list kayu membatasi antara foyer dan living room.

Memasuki ruangan yang di ciptakan oleh Agam ini, kita langsung dapat merasakan gaya ruangan yang modern dengan perpaduan warna yang harmonis. Hamparan karpet nuansa hijau dengan motif daun pisang memberikan nuansa musim panas, begitu pun dengan beberapa tanaman hidup yang hadir di beberapa titik.  

Warna-warna segar yang terinspirasi dari batik Pekalongan tahun 1920-an pun ikut hadir, seperti pada wallpaper dengan nuansa peach, hijau sage, dan krem dangan motif flora fauna yang dipercantik dengan wall panel warna white pastel. Bukan itu saja, pengulangan warna pun hadir pada sarung bantal dengan nuansa warna jingga, peach, hijau sage, krem.

Viviane Faye

Setelah merasakan kemewahan foyer dan living room Agam Riadi, kita dapat langsung memasuki Antrum Spa karya dari Viviane Faye.

Memasuki area spa kita seakan masuk kedalam gua dan merasakan ketenangan dan kedamaian yang diciptakan pada ruang tersebut. Hal tersebut tercipta diantaranya karena pencahayaan yang dibuat minimalis namun tetap menjadi salah satu yang diperhatikan oleh Vivi.

Untuk desainnya ini, Vivi menerapkan teknik penerangan yang tersembunyi, seperti di bawah lantai, di balik cermin, atau melalui lampu sorot yang mengarah ke atas.

Hanya di salah satu sudut ruangan, pencahayaan langsung muncul, namun dengan intensitas yang sangat lembut. Hal ini tetap menjaga atmosfer hangat yang mendominasi keseluruhan ruang.

Yang menarik dari pencahayaannya ini adalah ketika ada perubahan cahaya dalam spa, maka alunan musik yang mengalun menemani pengunjung di spa pun akan berubah juga.

Selain itu yang cukup menarik perhatian dari spa ini adalah dindingnya. Dindingnya dibuat dalam beberapa tehnik untuk finishing-nya dan juga bahan yang digunakan, yang diantaranya ada yang terbuat dari flexi clay, PU stone, dan ceramic foam.

“Inspirasi Spa yang saya pamerkan datang dari warna bebatuan yang saya temui di gua saat liburan di Sardinia, Italia. Disana banyak tempat spa di dalam ruangan gua. Warna bebatuan antara abu-abu, krem, dan persik saya hadirkan dalam gaya yang sophisticated dengan desain salt cave dalam rekaan saya khusus untuk pameran ini,” kata Vivi.

Mendapat kesempatan mendesain spa rumahan untuk The Colours of Indonesia 2024 ini membuatnya antusias, karena saat berpergian, Vivi harus mencoba spa di setiap kota atau negara yang dikunjunginya.

Anita Boentarman

Setelah segar dari spa, kita langsung dapat ke Tide &  Tiki Bar. Anita Boentarman menghadirkan home bar untuk karyanya di The Colours of Indonesia 2024. Tide & Tiki Bar hadir dengan konsep ombak dan lautan, menciptakan desain yang modern, dinamis, dan elegan.

Ruang ini menampilkan keindahan dan ketenangan lautan Indonesia melalui perpaduan warna biru dan putih pada dinding serta lantainya, sambil memberikan sentuhan kemewahan yang menyerupai suasana rumah liburan musim panas.

“Saya memang suka traveling ke banyak tempat, termasuk ke pantai. Jadi itu saya tuangkan dengan mengahadirkan nuansa pantai dan laut termausk benda-benda dan hewan yang biasa kita jumpai di sana,” kata Anita dalam jumpa pers sebelum opening.

Lebih banyak orang ingin memiliki rumah dengan area terbuka. Ruang yang lega agar bebas bercengkrama bersama keluarga, dan space yang cukup luas untuk menjalankan hobi bersama. “Bahkan, bila memungkinkan setiap sudut ruang benar-benar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi,” ujar arsitek dan desainer interior yang mendirikan MILLENIA Furniture and Design serta Anita Boentarman Studio ini.

Roland Adam

Selesai menikmati kemewahan bar dengan nuansa Pantai, saatnya kita memanjakan mata ke The RoTi Casual Dining Room milik Roland Agam. Interior ruang makan bergaya kasual ini terinspirasi dari perjalanan Roland Adam ke Kyoto, Jepang.

Ruangan ini memadukan gaya modern dengan sentuhan tradisi. Roland mendesain ruang makan santai di mana pemiliknya  dapat memilih untuk menikmati sarapan di lantai menggunakan meja rendah atau di sofa. Kedua pilihan tersebut dirancang untuk menciptakan suasana hangat dan ramah yang membuat kita dapat benar-benar bersantai.

 “Sesuatu yang benar-benar santai, mengingatkan kita pada saat liburan,” ungkapnya dengan pemikiran imajinatifnya.

Eko Priharseno

Nah, selanjutnya saatnya kita bersantai di ruang hobi karya Eko Priharseno. Saat kita memasuki Ruang Hobi yang bertemakan Blue Note ini,  seakan mengajak untuk mengeksplorasi ruang di mana musik, kenangan, dan semuanya bersatu.

“Saya menghadirkan ruang hobi, yang dapat memberikan inspirasi sekaligus kesenangan,” ujar pendiri AEDI Design Bureau.

Di salah satu sisi ruangan tersebut ada tempat untuk koleksi buku, dan disisi lainnya ada tempat untuk memutar musik. Terlihat warna biru yang mendominasi hadir pada single sofa dan karpet. Warna biru dalam ruangan ini cukup menarik perhatian dan diangkat dengan sentuhan warna jingga.

Ruang ini adalah tempat peristirahatan pribadi, yang dirancang untuk menginspirasi refleksi, kegembiraan, dan penemuan dunia dan diri sendiri, menjadikan Blue Note sebagai arsip hidup dari pengalaman dan gairah.

Joke Rose

Setelah refreshing diruang hobi, kita melangkahkan kaki ke Seijaku Suite Bedroom, karya dari Joke Rose. Kamar tidur ini terinspirasi dari filosofi Jepang, Wabi-Sabi.

Kamar tidur yang seakan berada di depan halaman ini tampak nyaman, tenang, dan santai. Kesan membumi hadir dari adanya material yang menggunakan batu dan kayu yang berpadu cantik. Kamar yang didominasi warna cokelat ini memberikan kesan sederhana dalam kesempurnaan.

Yuni Jie

Dari ruang tidur, kita melangkah ke pantry karya Yuni Jie, dengan tema The Satsuma Pantry. Ia menghadirkan konsep pantry yang mengusung estetika Jepang dengan sentuhan gaya musim panas Italia dengan menampilkan aneka warna cerah yang segar.

Ruangan ini menawarkan kombinasi sempurna antara nuansa Timur dan Barat. Sentuhan jeruk Jepang yang eksotis berpadu harmonis dengan suasana musim panas Italia yang cerah dan segar, menciptakan atmosfer yang penuh keseimbangan. Bisa dibayangkan saat kita menyajikan hidangan ala Barat atau menjamu tamu di ruang makan berinspirasi Timur, suasana hangat dan damai akan menyelimuti.

Sammy Hendramianto

Untuk The Colours of Indonesia 2024, Sammy menggarap desain kamar mandi dengan detail yang memukau agar menyerupai rumah pada umumnya. Dengan mengambil tema Sunset at Batujimbar.

Ia menampilkan kamar mandi yang elegan dengan gaya yang tak lekang oleh waktu dan dalam warna monokromatik, sementara elemen dekorasinya akan menggambarkan suasana rumah liburan. Ia menggunakan batu travertine yang warna gelap, dengan warna matahari terbenam yang hangat menambah sentuhan semangat yang hadir dari pencahayaan.

Pencahayaan di kamar mandi ini, Sammy juga menghadirkan lampu dengan tema Anthurium atau daun kuping gajah yang menjadi inspirasi bentuk lampu gantung. Ini merupakan lampu gantung organik yang dirancang khusus yang memancarkan cahaya lembut.

Di kamar mandi ini, tidak hanya ada bathtub, tetapi juga sofa lounge mewah yang mengajak kita untuk relaksasi. Kemudian ada juga lemari kaca modern hingga wastafel  yang dirancang dengan cermat untuk menawarkan kemewahan dan fungsi. Memasuki area kamar mandi dengan perpaduan kemewahan dan kenyamanan ini menjadikan Anda ingin berlama-lama sepanjang hari.

Shirley Gouw

Setelah menikmati kemewahan kamar mandi dari Sammy, kita dapat langsung mengunjungi ruang makan karya Shirley Gouw. Shirley menampilkan ruang makan formal bertemakan  Mid-Summer Night Dream. Karya yang ditampilkan ini terinspirasi dari keindahan pulau Capri di Italia.

Shirley berpendapat bahwa saat pameran adalah waktu yang paling tepat untuk mencurahkan kreativitas tanpa terikat pada kebutuhan klien. “Bagi saya  lebih mudah untuk mencari ide yang out of the box sekaligus tetap menjadi diri sendiri,” ujarnya.

Salah satu yang menarik adalah pada eternit dilukis menggambarkan balon udara memberi kesan kegembiraan dan keceriaan.

 Ruangan ini ditata dengan furniture bergaya kontemporer dan pola klasik, menciptakan suasana elegan.

Reza Wahyudi

Nah, sekarang kita berpindah ke karya Reza Wahyudi. Pria yang akrab disapa Bobos ini menghadirkan ruang untuk bersantai setelah berolahraga, dilengkapi berbagai fasilitas, cocok untuk melepas lelah, dengan mengusung tema Vitality Oculus Outdoor Entertainment.

Area kebugaran ini buat dengan pendekatan desain yang modern dan terbuka. Ruangan ini dirancang dengan gaya minimalis yang menggabungkan berbagai elemen harmonis, menciptakan gazebo tropis yang artistik dan menawan. Kombinasi warna-warna netral dan lembut menghasilkan suasana yang tenang, membuat area ini terasa nyaman.

Bisa dibayangkan sesi latihan di ruang terbuka ini terasa lebih dinamis dan inspiratif, menjadikan rutinitas kebugaran kita penuh gaya.

“Gaya rumah yang memiliki ruang keluarga formal, atau ruang tamu formal saya anggap sebagai gaya lama peninggalan orang zaman dulu karena kita lebih memilih  untuk bertemu di restoran, atau mal. Kini, rumah lebih mengikuti fungsinya,” ujarnya.

Prasetyo Budhi

Selanjutnya, kita melangkah ke La Lucciola Outdoor Lounge karya Prasetya Budi. Ia, memasukkan unsur warna yang diadopsi dan diadaptasi dari sajian makanan yang dinikmati dan memesona matanya sepanjang berlibur. Pras yang Ketika berlibur senang berkeliling di daerah sekitar dan juga menjelajah bangunan bersejarah serta museum.

Furniture yang hadir dengan gaya modern akan langsung menyegarkan pikiran kita. Salah satu yang menarik adalah hadirnya oven pizza klasik yang cukup menarik perhatian.

Ary Juwono

Dan yang terakhir, kita melangkahkan kaki ke casual living dan rooftop karya dari Ary Juwono.  Ary yang kini tampil lebih playfull di dalam karyanya, memamerkan living room yang terinspirasi dari cara Antonio Blanco mempresentasikan lukisan-lukisan di The Blanco Renaissance Museum, Ubud, Bali.

Ia menghadirkan corak dan warna pada beberapa bagian yang mewakili musim panas dan suasana tropis di Indonesia. Kita bisa melihat keindahannya di dinding dan lantai yang dibuat dari Serpentin Craft.

Tidak hanya itu saja, di rooftop dihadirkan satu set meja dan kursi yang dibuat dari metal dengan palet  warna nuansa biru kehijauan yang tercipta dari hasil pembakaran metal tersebut.

Pemanis lainnya yang hadir adalah vas dan tempat buah yang terbuat dari marmer warna hitam putih yang menarik perhatian pengunjung.

Pameran The Colours of Indonesia 2024 tidak hanya menampilkan kreativitas para desainer dalam menciptakan ruang yang estetis dan fungsional, tetapi juga menginspirasi pengunjung untuk menjadikan rumah sebagai tempat liburan yang nyaman dan personal. Melalui berbagai konsep unik dan inovatif, pameran ini memperlihatkan bahwa desain interior dapat membawa kedamaian, kenyamanan, serta kesegaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memadukan gaya modern dan elemen alami, para desainer berhasil menunjukkan bahwa rumah kedua bisa menjadi tempat ideal untuk relaksasi dan refleksi diri yang penuh gaya.

Foto-foto: dok. Tim Muara Bagdja dan instagram

Share: