Don't Show Again Yes, I would!

Saat Imun Tubuh Berbalik Menyerang

Sistem imun tubuh kita dirancang untuk melindungi dari berbagai ancaman, seperti bakteri, virus, dan patogen lainnya. Namun, ada kondisi di mana sistem kekebalan tubuh justru berbalik menyerang tubuh sendiri, yang dikenal sebagai autoimun. Pada kondisi ini, sistem imun tubuh yang seharusnya melindungi kita dari infeksi, justru salah mengidentifikasi jaringan tubuh sendiri sebagai ancaman dan mulai menyerangnya. Ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan organ serta jaringan, dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Yayasan Bakti Keberagaman Indonesia (YBKI) memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dengan menggelar acara sosial bertajuk Bakti Indonesia 2024. Acara ini dipimpin oleh Dra. Psi. Mulia Jayaputri MPA, dan bertujuan memperkuat rasa kebangsaan serta merawat kebhinekaan yang menjadi kekuatan utama budaya Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Gereja Katedral pada tanggal 6 hingga 8 Agustus ini melibatkan berbagai aktivitas sosial seperti donor darah, pemeriksaan mandiri kanker payudara, pemeriksaan gigi gratis, serta pemeriksaan medis dasar. Selain itu, terdapat sesi talk show setiap harinya.

Pada Kamis, 8 Agustus, sesi talk show mengangkat tema “Mengenal Autoimun” yang dibawakan oleh dr. Kristin Tjandra, seorang dokter umum di Klinik Prodia Kramat, Jakarta Pusat. Dr. Kristin menjelaskan bahwa autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi kita justru menyerang jaringan tubuh sendiri. “Penyebab pasti autoimun belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan lingkungan berperan penting dalam perkembangannya,” ujar dr. Kristin. Lingkungan tercemar, stres, infeksi, serta faktor hormonal dapat menjadi pemicu yang memperburuk kondisi autoimun.

Ada berbagai jenis penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis, yang masing-masing mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda. Penanganan autoimun biasanya melibatkan pengelolaan gejala melalui obat-obatan antiinflamasi, imunosupresan, serta perubahan gaya hidup yang mendukung sistem kekebalan tubuh.

Share: