Don't Show Again Yes, I would!

Membawa Karya Maestro Seni Lukis Indonesia ke Era Digital

Basoeki Abdullah, salah satu maestro seni lukis Indonesia, dikenal luas tidak hanya di tanah air, tetapi juga di dunia internasional. Dengan gaya realis dan naturalis yang sangat khas, karya-karya Basoeki Abdullah menggambarkan keindahan alam, tokoh-tokoh pahlawan, serta mitologi dan budaya Indonesia. Untuk mengenalkan karya-karya legendarisnya kepada masyarakat, terutama generasi muda yang lebih dekat dengan teknologi digital, Galeri Indonesia Kaya berkolaborasi dengan Gondola Team untuk menghadirkan pameran digital yang pertama di Indonesia, bertajuk Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah. Pameran ini berlangsung mulai hari ini hingga April 2025 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, menawarkan pengalaman immersive yang menggabungkan seni lukis dan teknologi digital.

Basoeki Abdullah lahir pada 27 Januari 1915 di Surakarta dan dikenal sebagai pelukis yang berhasil memadukan gaya realis dengan teknik naturalis. Dalam perjalanan karirnya, Basoeki mampu melukis berbagai potret tokoh penting Indonesia, serta pemandangan alam yang memukau. Karya-karyanya menghiasi berbagai tempat penting, seperti istana negara dan kepresidenan Indonesia. Sebagai seorang maestro, Basoeki juga mendapatkan pengakuan internasional, bahkan memenangkan sayembara melukis potret Ratu Juliana dari Belanda pada 1948, mengalahkan 87 pelukis Eropa.

Pameran Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah bertujuan untuk membawa kembali karya-karya Basoeki Abdullah ke tengah masyarakat dengan cara yang lebih modern dan interaktif. Pameran ini tidak hanya menampilkan karya-karya klasik Basoeki, tetapi juga menghadirkan pengalaman digital yang memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan seni tersebut secara lebih mendalam.

Pengalaman Immersive dengan Teknologi Digital

Pameran ini menampilkan 14 karya monumental dari Basoeki Abdullah yang meliputi berbagai tema, seperti potret diri, pemandangan alam, serta kisah-kisah pewayangan dan mitologi yang sarat dengan nilai budaya Indonesia. Melalui teknologi digital, karya-karya tersebut disajikan dengan cara yang berbeda, memberikan pengalaman visual yang lebih kaya dan interaktif.

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan Basoeki Abdullah kepada generasi muda dengan cara yang lebih menarik. “Basoeki Abdullah adalah sosok pelukis yang mampu menghadirkan keindahan dan kedalaman emosi dalam setiap goresan kuasnya. Melalui pameran digital ini, kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengenal karya-karya beliau dengan cara yang lebih modern dan dapat mengapresiasi seni lukis Indonesia dalam format yang lebih interaktif,” ungkap Renitasari.

Dalam pameran ini, pengunjung dapat menikmati berbagai karya dengan cara yang sangat berbeda. Lukisan-lukisan yang terkenal, seperti Pantai Flores (1942), Jika Tuhan Murka (1950), serta Pemandangan di Kintamani (1950-an), kini hadir dalam format digital yang memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dan merasakan pengalaman yang lebih mendalam. Para pengunjung juga bisa menikmati cerita di balik setiap lukisan melalui teknologi virtual yang membawa mereka masuk lebih dalam ke dunia yang digambarkan oleh Basoeki Abdullah.

Kurasi Karya dengan Pendekatan Baru

Mikke Susanto, selaku kurator pameran ini, menjelaskan bahwa pemilihan 14 karya yang ditampilkan tidak hanya berdasarkan keindahannya, tetapi juga untuk menggambarkan perjalanan seni Basoeki Abdullah. “Kami ingin pengunjung dapat merasakan dan memahami makna yang lebih dalam dari setiap lukisan yang menggambarkan alam, budaya, dan mitologi Indonesia. Melalui teknologi digital, karya-karya ini dapat lebih terasa hidup dan menyentuh perasaan pengunjung,” ujar Mikke.

Karya-karya salah satu maestro seni lukis Indonesia yang ditampilkan dalam pameran ini mencakup potret-potret diri, tokoh-tokoh penting Indonesia seperti Potret Diri Ir. Soekarno (1950-an) dan Potret Diri RA Kartini (1976), serta beberapa lukisan pewayangan dan mitologi, seperti Pertempuran Gatotkaca dan Antasena (1954) dan Perkelahian Rahwana dan Jatayu (1950-1954). Lukisan-lukisan ini adalah bagian dari koleksi Museum Basoeki Abdullah, Museum Kebangkitan Nasional, Istana Kepresidenan Jakarta, dan koleksi pribadi.

Mengenalkan Karya Basoeki Abdullah Melalui Teknologi Digital

Laila Azra, pemrakarsa Gondola Team, menambahkan bahwa pameran ini menggunakan teknologi digital untuk memberikan pendekatan yang lebih modern dalam menikmati karya seni. “Kami berharap dengan menampilkan karya-karya Basoeki Abdullah dalam format digital yang interaktif, seni lukis Indonesia bisa lebih mudah diakses, terutama oleh anak muda. Ini bukan berarti mengurangi nilai karya, justru memberikan cara baru untuk menikmati seni dalam dunia yang semakin digital,” ujar Laila.

Amalia WirjonoCecilia Sidhawati (putri Basoeki Abdullah), Renitasari Adrian,
Laila Azra (Gondola Team)

Pameran ini memungkinkan pengunjung untuk melihat karya-karya Basoeki Abdullah dalam perspektif yang lebih imersif dan menyeluruh. Dengan teknologi yang canggih, pengunjung dapat merasakan keindahan alam Indonesia, seperti pemandangan gunung dan sawah, dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Tak hanya itu, mereka juga bisa lebih mengenal budaya Indonesia melalui tokoh-tokoh pewayangan yang digambarkan dengan sangat detail.

Cecilia Sidhawati, putri Basoeki Abdullah, menyatakan kebanggaannya terhadap pameran digital ini. “Pameran ini adalah bentuk penghormatan terhadap karya ayah saya, dan kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Melalui teknologi, karya-karya ayah kami bisa dikenal lebih luas, terutama oleh generasi muda. Kami berharap pameran ini bisa menginspirasi mereka untuk lebih mengapresiasi seni dan budaya Indonesia,” ujarnya.

Dengan pameran digital ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengakses karya-karya Basoeki Abdullah dan mengenal lebih dekat dengan sosok yang berjasa besar dalam dunia seni lukis Indonesia. Selain itu, pameran ini juga menjadi cara yang efektif untuk mengenalkan seni lukis kepada generasi muda yang lebih familiar dengan teknologi digital.

Pameran digital  Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah adalah upaya luar biasa untuk mengenalkan kembali salah satu maestro seni lukis Indonesia ke publik dengan cara yang lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui teknologi digital, karya-karya Basoeki Abdullah dapat dinikmati oleh semua kalangan, terutama anak muda, dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diakses. Pameran ini tidak hanya menampilkan keindahan karya seni, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Indonesia yang ada dalam setiap goresan kuas sang maestro. Dengan demikian, pameran ini menjadi cara yang tepat untuk menjaga dan meneruskan warisan seni budaya Indonesia ke generasi mendatang.

Foto-foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya

Share: