Dolce & Gabbana belum lama ini menghadirkan peragaan busana dengan koleksi Alta Moda mereka di Forte Village, Sardinia, pada Senin (1/7) lalu. Acara ini bukan hanya tentang mode, tetapi juga sebuah perayaan mendalam terhadap budaya dan tradisi yang khas. Setiap gaun tidak hanya mengagumkan secara visual, tetapi juga merupakan bukti nyata dari keahlian seniman yang telah menjadi ciri khas jenama ini.
Peragaan yang menampilkan koleksi Fall 2024-25 ini menampilkan kerawang yang rumit dan pola tiga dimensi yang memukau, terinspirasi oleh akar budaya Sardinia yang dalam. Benang emas yang digunakan pada korset, bra, dan ikat pinggang tidak hanya menambahkan keanggunan visual, tetapi juga menghormati warisan pulau ini dengan penuh keanggunan.
Selain itu, kemegahan koleksi ini diperkaya dengan kehadiran Dewi Fenisia Tanit, yang digambarkan dengan rambut ikalnya yang anggun, dihiasi dengan pesona yang menjuntai. Sentuhan emas dan berlian pada kerub yang menghiasi beberapa desain juga menambahkan nuansa keanggunan ilahi, menciptakan perpaduan sempurna antara warisan spiritual dan keindahan budaya.
Dalam peragaannya, Dolce & Gabbana tidak hanya menciptakan pakaian mewah, tetapi mereka juga menenun permadani budaya dan tradisi Sardinia ke dalam setiap detailnya. Alta Moda mereka bukan hanya sekadar simfoni warna dan tekstur, tetapi juga sebuah perayaan yang menghidupkan kembali kekayaan masa lalu dan keanggunan abadi yang telah lama dikenal dari Dolce & Gabbana.
Acara ini mengingatkan kita bahwa mode, pada intinya, adalah seni. Ini adalah sarana untuk menceritakan cerita, membangkitkan emosi, dan merayakan keanekaragaman budaya. Dolce & Gabbana Alta Moda di Forte Village adalah sebuah surat cinta untuk Sardinia, sebuah bukti gemilang dari kerajinan tangan Italia, dan sebuah karya seni yang menggabungkan tradisi dengan inovasi yang mengagumkan.